Jumat, 21 Juni 2013

'The Greatest' Baksos KG


Tepat tanggal 16 Juni 2013 (sudah lewat beberapa hari yang lalu) bertempat di Panti Asuhan Yatim Ustman bin Affan Ngluwar Magelang, anak anak KG UMY angkatan 2010 mengadakan Bakti Sosial Medis. Baksos ini memang merupakan agenda kegiatan rutin pada anak KG UMY di angkatan ketiga. Tahun ini, angkatan sayalah yang dengan berbangga hati mendapatkan kesempatan itu.

Dengan jumlah panitia yang mengambil keseluruhan anak di angkatan 2010 yaitu sebanyak 105 orang, kegiatan sosial satu ini sudah bisa dibayangkan bagaimana ruwetnya. Bukan ruwet yang di dalam benak tidak teratur, tetapi ruwet menyatukan persepsi 105 kepala dengan sifat yang berbeda beda untuk tujuan yang sama. Disetiap populasi pasti ada anak yang sedikit ngga bisa diatur, males, manja, rajin, bersemangat atau yang lainnya. Begitu juga dengan kita yang panitianya bejibun.



Saya kebetulan dipilih untuk masuk ke divisi pengobatan yang memang dituntut untuk kerja ekstra dalam hal ini. Dan tugas saya adalah sebagai asisten operator. Dari awal dikasih tugas ini sudah kebayang gimana capeknya nanti saat hari H menjadi asisten yang harus melayani operator dari awal sampai akhir. Kebetulan saya juga bergabung dalam Dental Club kampus yang kerjaannya juga sama sebagai asisten operator yaitu mas mas dan mba mba Dental Rescue setiap ada event baksos. Berbekal pengalaman bergabung di DC dan beberapa kali menjadi asisten pada baksos, saya sudah tau gimana capeknya dengan tugas tersebut. Seharian berdiri, menunduk buat nyenterin operator, nyiapin bahan ini itu, ngambil alat, nyatet resep, ooohh complicated. Iya kalau kasus ringan seperti nambal gigi, ngga terlalu capek karna tindakannya ngga lama. Tapi kalau kasus ekstraksi (cabut) dan giginya susah diekstraksi, lama tindakannya yang bikin pegel kaki dan tangan karna harus berdiri trus sambil siap sedia megangin alat. Belom lagi kalau pasiennya banyak.

Balik lagi ke acara saya, anak anak divisi pengobatan dan panitia cowok diharuskan menginap sejak sehari sebelum acara yaitu hari Sabtu tgl 15 Juni di lokasi, karena panitia dan pihak masyarakat setempat akan mengadakan acara pengajian di malam harinya. Nambah lagi pengalaman saya, malem mingguan di kampung dengan agenda kegiatan pengajian dengan masyarakatnya. Hahaha. Kita berangkat dari Jogja sabtu siang dengan keadaan cuaca yang hujan deras (untungnya nebeng mobil temen), sempat kejebak macet kecil dan sempat nyasar juga akhirnya kita sampai ke lokasi ba'da ashar. Sampai di lokasi ternyata memang agak pelosok dan kurang terjamah dari perkotaan. Bertemu dengan anak anak panti yang ngga sedikit yang masih kecil kecil, rasanya kayak mmm sedih dan kasihan. Bersyukur saya masih memiliki orangtua lengkap dan disekolahkan dengan didukung fasilitas yang cukup, berbeda dengan keadaan di panti.
 


Kita (panitia yang menginap) tidur diruangan kelas panti asuhan dengan hanya beralas tikar dan berbantal tas masing masing. Tapi saya sih ngga terlalu memusingkan hal itu, bukan tipe yang ribet kalau mau tidur atau menginap. Dimana aja yang penting bisa tidur. Kamar mandi hanya tiga dan yang mandi banyak, alhasil ngantri sesama panitia dari jam 3 pagi cuma buat mandi dengan mata setengah melek karena baru tidur jam 1an.

Hari H, jam setengah 6 pagi rombongan panitia lain yang ngga menginap di lokasi datang dengan dua bis gede. Wow, udah kayak jemaah haji. Beres beres itu ini buat persiapan acara sebentar dan jam 8 acara dimulai. Antusias masyarakat sekitar ngga disangka sangka ternyata besar banget. Mulai dari anak anak sampai mbah mbah semuanya pagi pagi sudah datang rame rame. Ngga heran sih sebenarnya, karena satu malam sebelumnya saat acara pengajian aja antusiasnya udah tinggi banget. Yang datang pengajian banyak banget, salut sama warganya!!

ngeksis di pengajian warga dulu ^_^

Rangkaian acara mulai dari penyuluhan dan lomba buat anak anak, kaderisasi kesehatan untuk ibu ibu, pemeriksaan kesehatan umum dan gigi gratis, pembagian sembako, sampai bazaar pakaian murah benar benar disambut antusias warga. Panitia sampai sedikit kewalahan mengahadapi warga yang membludak. Ngga ada tuh panitia yang bisa leyeh leyeh santai sekalipun anak yang terkenal males, manja, bolosan atau ngga pernah ikut rapat. Di hari H, semuanya kerja. Bayangin aja, jumlah pasien gigi dalam 1 hari itu (dari jam 8 sampai setengah 4 sore) mencapai 551 orang. Rekor!!! Yang kita kira awalnya warga ngga terlalu interest sama acara ini ternyata malah diluar ekspektasi. Ngga ada tuh warga yang takut mau dicabut gigi atau ketemu dokter gigi. Makanya begitu pulang operator sama asisten langsung encok pinggang mengahadapi pasien yang seabrek abrek, hahaha.

jadi asisten ngga kalah capek sama operator. semangat terooos!

Alhamdulillah, niat baik untuk orang banyak yang kita bawa disambut dengan baik juga. Meskipun capek, tapi rasanya semua terbayar saat melihat warga tertawa bahagia, saat melihat bagaimana kompaknya kita seangkatan yang orangnya ngga sedikit. Sebuah pengabdian kecil di masyarakat, dan saya banyak belajar dari hal tersebut. Belajar mensyukuri keadaan saya sekarang, belajar berempati, belajar berbagi, belajar bekerjasama dan masih banyak lagi. Mudah mudahan bakti dan pengabdian kita tidak hanya sampai disini saja teman teman. Ini awal pengabdian dan teruskanlah pengabdian pengabdian selanjutnya..



Bazaar baju murah diserbuuu

riweuh dimana mana



Liat antusias anak anak ini rasanya capek hilang loh, beneran :')


foto bareng panitia dan pengurus panti setelah acara selesai




note:

Alhamdulillah tulisan liputan tentang Baksos ini juga dipublish di majalah Caninus PSMKGI edisi Juni 2013. Yang mau baca silahkan disini: http://issuu.com/komisi_d_psmkgi/docs/caninus_2nd_ed_june_2013

Jumat, 14 Juni 2013

Saat mereka yang 'Tak Terduga' membaca..

Kamu, pernah ngga menulis yang hanya sekedar menulis tanpa berharap ingin dibaca seseorang? Kamu, pernah ngga menulis hanya sekedar menulis untuk kelegaan pribadi semata? Saya sering. Seperti tulisan tulisan saya di blog ini, yang sudah saya niatkan dari awal hanya sebagai sarana meluapkan emosi dan perasaan semata. Seperti menulis diary. Kata - kata yang keluar di pikiran sudah tertampung banyak dan butuh tempat untuk dialirkan. Disini, di blog ini untuk saya.

Saya nggak pernah berpikir siapa nantinya yang akan membaca, siapa nantinya yang akan merespon. Toh mereka membaca pun saya tidak dirugikan tidak juga diuntungkan. Walau kadang dari beberapa tulisan banyak hal yang memalukan, toh bukan tujuan saya untuk memalukan diri sendiri atau melihat diri sendiri tampak bodoh. Sekali lagi hanya sekedar luapan.

Tapi bagaimana jadinya kalau tulisanmu dibaca oleh seseorang yang kamu rasa istimewa? Bahagia? Atau malu? Atau apa? Sulit dideskripsikan mungkin iya, karena saya merasakannya. Saat tulisan yang tidak saya maksudkan untuk ditujukan ke siapapun ini ternyata dibaca oleh orang spesial yang tidak terduga sebelumnya, saya tidak dapat berkata apa - apa.

Tau siapa orangnya? Bapak saya :) Tidak pernah terlintas sedikitpun di benak saya bahwa bapak saya akan membaca tulisan di blog saya. Bukan karena beliau orang yang tidak peduli. Tapi lebih karena keadaan yang saya rasa tidak memungkinkan. Tembok yang menghalangi dan membatasi antara saya dan beliau saya rasa cukup tinggi, sehingga mustahil bagi saya bahwa beliau dapat mengamati saya melalui tulisan di blog ini. Ternyata saya lupa. Masih ada satu sosok yang tak kalah pedulinya, Ibu. Ibu lah yang membuat tembok tinggi itu terlihat seperti tembok elastis yang bisa ditembus siapa saja.

Berawal ketika saya membuat tulisan tentang ulang tahun adik saya, yang sengaja saya minta dia untuk membaca. Yaah itung itung karna belum bisa ngasih kado ya ngasih ucapan dulu, lewat blog. Hehehe. Ternyata yang baca bukan hanya adik saya saja, tapi ibu juga. Dan yang dibaca bukan hanya tulisan tentang ulang tahun saja, tapi semua tulisan di blog ini. Oke, seperti kecolongan. Hahaha. But, actually it makes me proud and happy when my mom said "Bagus, ibu terharu" :')) Oh god, saya lebih terharu!! Sangat terharu saat saya yang tanpa berniat apapun menulis dan bisa membuat ibu saya terharu.

Belum selesai sampai disitu ternyata saat sore tadi bapak nelfon dan bilang bangga dengan tulisan saya dan pemikiran saya yang sudah semakin dewasa. Iya, yang terjadi adalah ibu mencetak tulisan saya di blog ini dan ditunjukkan ke bapak. How nice! Hal yang saya katakan dari awal tidak pernah terlintas di benak saya. Tulisan saya dibaca ibu adalah hal yang sangat mengharukan, tetapi ternyata saat tulisan itu dibaca bapak lebih mengharukan dan teramat mengharukan.

Mungkin memang bukan tulisan 'wah' yang patut dibanggakan. Mungkin memang bukan tulisan 'wah' yang banyak membuat orang berkomentar. Mungkin memang bukan tulisan 'wah' yang bisa menggemparkan dunia. Mungkin memang bukan tulisan 'wah' yang terbitnya ditunggu tunggu jutaan orang. Tapi tulisan ini jadi sangat wah saat dibaca oleh orang spesial yang sangat tidak terduga: Ibu dan Bapak.

Walau hanya tulisan ecek ecek, yang menurut orang lebih ke curhatan pasaran, yang tidak sebanding dengan tulisan tulisan karya sastrawan sekelas Andrea Hirata, Dewi 'dee' Lestari, atau penulis lainnya, tapi saat tulisan saya bisa dibaca dan membuat orangtua bangga saya merasa menjadi sayalah penulis terbaik yang telah digariskan Tuhan untuk mereka.
Mereka luarbiasa :)

Senin, 10 Juni 2013

Katanyaaaa menjaga perasaan, tapi...

Pernah ngga seringkali berulang memiliki masalah yang sama? Atau dejavu untuk sebuah masalah? Sebulan yang lalu baru aja bermasalah dengan hal ini, sudah diperbaiki eh sebulan kemudian kejadian lagi. Apa banget sih rasanya pengen garuk tembok trus cakar cakar aspal saking gondoknya.

Saya pernah, sering banget malah. Apalagi kalau sama pacar, 4 tahun pacaran masalahnya muter disitu situ aja. Capek ngga sih? Capek pake banget lah. Lebih capek dari marathon ngelilingin alun alun kidul Jogja 6x di tengah matahari yang lagi nyolot nyolotnya kayaknya. Nguras hatinya pake banget kalau lagi emosi.

Oke, dimulai dari cemburu kayaknya walaupun sebenernya ngga jelas awalnya kenapa. Cewek punya feeling yang kuat itu sepertinya udah jadi rahasia umum. Saat kita ngelihat seseorang dan ngerasa ada yang ngga beres, walaupun tanpa dasar yang kuat biasanya kebukti. Iya, saya juga. Pacar saya punya temen cewek yang usianya 4 tahun dibawah pacar. Ngerti dong dengan istilah 'adek' yang ketemu waktu udah sama sama gede. Dari awal saya emang udah ngga sreg sama salah satu 'adek'nya diantara sekian banyak 'adek'. Ngga tau kenapa tapi ya itu tadi feeling cewek. Kemana mana selalu negbuntutin pacar, apa apa pokoknya sama pacar, foto mereka berdua aja lebih banyak daripada foto saya sama pacar (yang ini beneran ngitung). Sampe suatu hari mereka ada masalah dan si 'adek' yang ngga tau terbuat dari apa itu caci maki pacar dengan kalimat kalimat yang ngga pantas. Bahkan sampe ke saya juga si 'adek' ikut ikutan cari masalah. Nah kan feeling kebukti, kalau dari awal sudah ngga sreg ujung ujungnya pasti bermasalah gini. Kalau dari awal kita udah ngingetin tapi ngga digubris jadinya ya semacam kualat.

Singkat kata abis berantem parah penuh caci maki itu mereka renggang, bahkan ngga komunikasi sama sekali. Sampe suatu hari saya tau ternyata mereka udah baikan dan udah kayak dulu lagi yang sering telfonan, sering jalan bareng, dan sekarang di belakang saya. Pacar emang sengaja ngga ngasih tau, karna alasan apa? Ngejaga perasaan. Ngejaga perasaan saya yang masih ngga suka sama 'adek' satu itu. Perasaan macam apa yang dijaga kalau kayak gitu?

Dari delcont bbm sama unfol twitter buat ngejaga perasaan saya trus ujung ujungnya diem diem invite lagi follow lagi. Begitu ketahuan delcont lagi unfol lagi, trus diem diem follow lagi. Capek ngga sih? Masalahnya itu lagi itu lagi. Dan pacar tetep aja sama, nganggep semuanya bukan masalah.

Menjaga perasaan yang dimaksudkan itu yang sampe sekarang saya ngga pernah ngerti. Banyak orang mencoba nutupin sesuatu atau berbohong untuk menjaga perasaan. Tapi yang saya tau menjaga perasaan itu lebih berarti kalau dibarengin sama menghargai apa yang orang ngga suka. Ibaratnya ada orang yang ngga suka pedes, menghormatinya bukan berarti dengan ngebohongin bilang ngga pedes padahal udah sah sah makanannya dikasih cabe. Tapi emang dengan ngga ngasih orang itu makanan yang pedes.

Saya, ngejaga perasan pacar dengan ngga deket deket atau genit sama cowok manapun baik di depan atau di belakang pacar. Perasaan macam apa yang dijaga kalau di depan saya kalem tapi di belakang nebar jala sama cowok lain? Ngejaga perasaan kok setengah setengah? Hmmm. Ada yang berpikiran sama dengan saya?

Sabtu, 08 Juni 2013

Selamat Ulang Tahun sayangg...

Teng jam 12 malam tanggal 6 Juni 2013, saya menelepon adik kesayangan saya satu satunya. Tanpa mendengar suara sambungan telepon yang membosankan hanya tuut tuut tuut, telepon di seberang langsung diangkat.

"Halo," suara yang sangat familiar sekali. Adik saya! Suaranya menyiratkan suara yang sangat bersemangat mengingat jam sudah menunjukkan tengah malam. Biasanya suara orang mengangkat telepon di tengah malam menggambarkan suara yang amat berat dan cenderung dipaksa untuk sekedar menjawab. Ini tidak. Oh berarti dia memang menunggu telepon dari saya. Hahaha.

"Happy birthday to you. Happy birthday to you. Happy birthday happy birthday happy birthday to you"
Yaa dengan suara sedikit sumbang saya mencoba sok sok asik bernyanyi lewat telepon di tengah malam. Jarak Pangkalpinang - Jogja mengkondisikan saya hanya bisa mengucap selamat ulang tahun lewat telepon. (Thanks untuk para ilmuwan yang telah berusaha menemukan dan menyempurnakan alat komunikasi yang canggih ini)

Sedikit ngobrol jayus dengan doa doa dan candaan yang rada garing juga di telepon, membuat saya semakin merasa 'aaaaaa kangen!'. Kangen merayakan ulang tahun bersama - sama, karena hari ulang tahun untuk keluarga saya merupakan hari penting yang tidak ada satupun boleh lupa. Jadi setiap ada yang ulang tahun, selalu dirayakan dengan perayaan kecil kecilan bersama keluarga. Dan sudah 3 tahun saya merindukan perayaan kecil kecilan itu, karena semenjak merantau saya hampir tidak punya kesempatan bersama saat salah seorang anggota keluarga berulang tahun. Iya, lagi lagi jarak yang mengkondisikan hal itu.

Walau jarak memisahkan untuk saat ini, walau ucapan selamat ulang tahun hanya terdengar melalui ujung telepon, tetapi doa untuk kesuksesan saudara sedarah saya ini akan selalu dipanjatkan. Saya sangat berharap di usia yang baru dia akan semakin diberi kedewasaan dalam menjalani hidup, kematangan berpikir, kekuatan dalam segala kondisi dan kesehatan untuk terus melanjutkan perjuangan.

Selamat ulang tahun yang ke 14 adik kecilku yang sampai kapanpun tetap akan menjadi adik kecilku..
Wujudkan mimpimu, hadiahkan ibu dan bapak dengan kebanggaan dan senyum bahagia. Berjuanglah untuk itu selama masih memiliki kesempatan. Dunia ada di genggaman ketika kau berusaha.
Teteh sayang adek..

Sekali lagi HAPPY BIRTHDAY ke 14 untuk
FAQIH NOOR SYAFARINI

I've got her birthday cake picture from her twitter: @FNsyafarini
beautiful!!

So happy for you
I love you dear..

Selasa, 04 Juni 2013

my sister is my bestfriend

Saya, anak pertama dari dua bersaudara yang semuanya perempuan. Adik saya- FAQIH NOOR SYAFARINI dipanggil Rini atau Adek- dan saya jaraknya berbeda 7 tahun. Cukup jauh ya? Sekarang saya sudah mau selesai kuliah, adik saya malah baru kelas 2 smp.

Dulu waktu masih kecil, sering banget berantem. Setiap hari, hampir setiap saat malah. Maklum, sesama anak perempuan pasti sering iri irian, cemburuan. Apalagi kalau ibu sering nyuapin adek, nyium nyium, gendong. Wahh langsung pasang mata sinis tuh. Berasa ngeliat musuh besar lah. Makanya ngga jarang bikin ibu sampe nangis saking keselnya liat tingkah kita yang ngga pernah akur, ngga pernah duduk deket deketan, ngga pernah ngomong pelan - pelan.

Tapi itu dulu. Beranjak dewasa, sifat iri irian dan cemburuan itu juga mulai luntur. Udah bisa nahan buat ngga berantem setiap saat. Udah bisa nahan untuk duduk deketan walau cuma berapa menit, udah bisa ngomong dengan nada yang mulai pelan, udah bisa saling ngelemparin senyum.

Dan sekarang malah saya dan adek sudah kayak sahabat. Berhubung saya juga ngerantau, jarang pulang, jadi intensitas komunikasi lah yang ditingkatkan. Sering smsan, chatting, telfonan, atau mention mentionan di twitter. Mulai dari sekedar tanya kabar, atau basa basi nanyain lagi apa, sekarang saya dan adek sudah bisa curhat curhatan masalah pribadi sekalipun. Kalau lagi pulang, kerjaan kita pasti foto foto, jalan bareng, bahkan ngepoin dan ngegosipin orang bareng. Hahaha

Banyak sekali perkembangan dan perubahan yang terjadi diantara kita berdua yang dulu dan sekarang. Mungkin kalau flashback ke masa yang dulu kita sering berantem, ngga akan pernah kebayang bahwa suatu hari nanti adek bakal sms yang isi bunyinya gini "Teteh kapan pulang? Adek butuh teteh disini :'("
Wow, ini sms paling menyentuh yang saya terima dari adek. Sampai tanpa sadar sedetik setelah saya baca sms itu airmata saya ngalir di pipi. Ya Allah ternyata saya sudah menjadi orang yang berarti untuk adik saya, cuma itu yang dipikirin di kepala saat itu. She's my best sister ever!!!

Sejak itu curhat curhatan pun semakin dalam. Kita jadi sering ngobrolin hal hal yang 'sensitif' kayak masalah cinta. Oh god, adik saya sudah mulai besar ternyata. Hahaha. Dia mulai sering cerita tentang cowok keren di sekolahnya, cerita tentang ttm-an sama temen sekolahnya, bahkan dicemburuin sama temennya. Yaa memang umur segitu lagi umur yang rawan dengan cerita 'cinta monyet'.

Ngga hanya adek sih yang cerita, saya juga. Saya mulai terbuka dengan hubungan saya dengan pacar. Kalau lagi berantem kadang suka sms adek buat curhat, trus dibales adek dengan kalimat sok dewasa dan bijaksana yang akhirnya bikin ketawa ngikik sendiri pas baca smsnya "Sabar teh, namanya pacaran pasti ada masalah. Tapi jangan sampe kepikiran putus ya, kan sayang teteh udah pacaran lama."

Atau kalau ada cerita seru saat ada cewek lain ngedeketin pacar, adik saya dengan berapi api bilang gini "Kurang ajar banget sih ceweknya, ngga tau apa bang Robi pacar teteh?! Adek hajar juga ntar itu ceweknya!" Hahaha, ini kalimat yang ngga kalah konyol. Dia bisa menjadi komedian favorit saya kalau sedang ngomong kayak gini dengan mimik serius. Bocah bocah, bocah cerewet yang sekarang paling saya sayangi dan saya kangenin.

Kayaknya buat cerita bagaimana indahnya hubungan saya dengan adek sekarang ini bakal panjaaaang banget. Dia bukan hanya sekedar adik, tapi juga sahabat, motivator, komedian, dan merangkap banyak hal. Berantem berantem yang tanpa henti dulu waktu masih kecil jadi kenangan tersendiri buat kita saat ini.
Ngga ada yang lebih berharga dari mempunyai adek seperti dia. Walaupun kadang masih suka nyebelin, tapi dia lebih banyak nyenengin nya sekarang. Dan saya bahagia.


nah ini foto kita waktu masih kecil. 
yang kayak gini nih yang sering bikin berantem dan iri cemburuan

ini udah mulai gede, dan tadaaa dia yang ngedit foto ini
 
we are the real bestfriend!!

I Love You, I Miss You, Adek..

Senin, 03 Juni 2013

Aku bernama Rindu

Aku bernama Rindu. Yang hadir di sepertiga malam saat kamu menitikkan airmata diatas sajadah. Yang hadir saat kamu memandangi pigura berisi gambar ibu dan ayahmu. Yang hadir saat kamu duduk bersimpuh di hadapan makam orang yang kamu cinta. Yang hadir saat kamu merasa ingin memeluk seseorang yang sudah lama tak dijumpai. Yang hadir saat kamu menyaksikan anak anak sekolah berkumpul dan bersenda gurau dengan sahabat sahabatnya. Yang hadir saat sudah beberapa tahun kamu tak pulang kerumah.
Kehadiranku, pernahkah kamu berharap kehadiranku? Kebanyakan tidak, karena saat aku hadir aku selalu membuat hatimu pilu. Hanya yang perlu diingat, seberapapun keras usahamu untuk menghalangi aku datang, aku tetap akan datang. Semakin menghalangiku, kamu akan semakin pilu.
Bukan, aku bukan bermaksud jahat membuat pilu. Aku justru hanya ingin sedikit melembutkan hatimu. Tidak peduli kamu seorang dokter, kamu seorang preman, artis, ustadz, anak muda, orangtua, miskin atau kaya, aku tetap akan hadir. Aku, ntah kenapa selalu dikaitkan dengan cinta. Cinta seorang ibu. Cinta Seorang ayah. Cinta seorang kekasih. Cinta seorang adik atau kakak. Bahkan cinta seorang sahabat. Tanpa cinta, mungkin orang tidak terlalu menyadari kehadiranku. Hahaha.
Aku bernama Rindu, hadir setelah detik ini kamu membayangkan kisah di masa lalumu. Nikmatilah kehadiranku, agar kau merasa hidup. Karena aku hanya tidak akan singgah pada orang yang mati :)
 

This Template Was Found On Elfrida Chania's Blog