Tepat tanggal 16 Juni 2013 (sudah lewat beberapa hari yang lalu) bertempat di Panti Asuhan Yatim Ustman bin Affan Ngluwar Magelang, anak anak KG UMY angkatan 2010 mengadakan Bakti Sosial Medis. Baksos ini memang merupakan agenda kegiatan rutin pada anak KG UMY di angkatan ketiga. Tahun ini, angkatan sayalah yang dengan berbangga hati mendapatkan kesempatan itu.
Dengan jumlah panitia yang mengambil keseluruhan anak di angkatan 2010 yaitu sebanyak 105 orang, kegiatan sosial satu ini sudah bisa dibayangkan bagaimana ruwetnya. Bukan ruwet yang di dalam benak tidak teratur, tetapi ruwet menyatukan persepsi 105 kepala dengan sifat yang berbeda beda untuk tujuan yang sama. Disetiap populasi pasti ada anak yang sedikit ngga bisa diatur, males, manja, rajin, bersemangat atau yang lainnya. Begitu juga dengan kita yang panitianya bejibun.
Saya kebetulan dipilih untuk masuk ke divisi pengobatan yang memang dituntut untuk kerja ekstra dalam hal ini. Dan tugas saya adalah sebagai asisten operator. Dari awal dikasih tugas ini sudah kebayang gimana capeknya nanti saat hari H menjadi asisten yang harus melayani operator dari awal sampai akhir. Kebetulan saya juga bergabung dalam Dental Club kampus yang kerjaannya juga sama sebagai asisten operator yaitu mas mas dan mba mba Dental Rescue setiap ada event baksos. Berbekal pengalaman bergabung di DC dan beberapa kali menjadi asisten pada baksos, saya sudah tau gimana capeknya dengan tugas tersebut. Seharian berdiri, menunduk buat nyenterin operator, nyiapin bahan ini itu, ngambil alat, nyatet resep, ooohh complicated. Iya kalau kasus ringan seperti nambal gigi, ngga terlalu capek karna tindakannya ngga lama. Tapi kalau kasus ekstraksi (cabut) dan giginya susah diekstraksi, lama tindakannya yang bikin pegel kaki dan tangan karna harus berdiri trus sambil siap sedia megangin alat. Belom lagi kalau pasiennya banyak.
Balik lagi ke acara saya, anak anak divisi pengobatan dan panitia cowok diharuskan menginap sejak sehari sebelum acara yaitu hari Sabtu tgl 15 Juni di lokasi, karena panitia dan pihak masyarakat setempat akan mengadakan acara pengajian di malam harinya. Nambah lagi pengalaman saya, malem mingguan di kampung dengan agenda kegiatan pengajian dengan masyarakatnya. Hahaha. Kita berangkat dari Jogja sabtu siang dengan keadaan cuaca yang hujan deras (untungnya nebeng mobil temen), sempat kejebak macet kecil dan sempat nyasar juga akhirnya kita sampai ke lokasi ba'da ashar. Sampai di lokasi ternyata memang agak pelosok dan kurang terjamah dari perkotaan. Bertemu dengan anak anak panti yang ngga sedikit yang masih kecil kecil, rasanya kayak mmm sedih dan kasihan. Bersyukur saya masih memiliki orangtua lengkap dan disekolahkan dengan didukung fasilitas yang cukup, berbeda dengan keadaan di panti.
Kita (panitia yang menginap) tidur diruangan kelas panti asuhan dengan hanya beralas tikar dan berbantal tas masing masing. Tapi saya sih ngga terlalu memusingkan hal itu, bukan tipe yang ribet kalau mau tidur atau menginap. Dimana aja yang penting bisa tidur. Kamar mandi hanya tiga dan yang mandi banyak, alhasil ngantri sesama panitia dari jam 3 pagi cuma buat mandi dengan mata setengah melek karena baru tidur jam 1an.
Hari H, jam setengah 6 pagi rombongan panitia lain yang ngga menginap di lokasi datang dengan dua bis gede. Wow, udah kayak jemaah haji. Beres beres itu ini buat persiapan acara sebentar dan jam 8 acara dimulai. Antusias masyarakat sekitar ngga disangka sangka ternyata besar banget. Mulai dari anak anak sampai mbah mbah semuanya pagi pagi sudah datang rame rame. Ngga heran sih sebenarnya, karena satu malam sebelumnya saat acara pengajian aja antusiasnya udah tinggi banget. Yang datang pengajian banyak banget, salut sama warganya!!
ngeksis di pengajian warga dulu ^_^
Rangkaian acara mulai dari penyuluhan dan lomba buat anak anak, kaderisasi kesehatan untuk ibu ibu, pemeriksaan kesehatan umum dan gigi gratis, pembagian sembako, sampai bazaar pakaian murah benar benar disambut antusias warga. Panitia sampai sedikit kewalahan mengahadapi warga yang membludak. Ngga ada tuh panitia yang bisa leyeh leyeh santai sekalipun anak yang terkenal males, manja, bolosan atau ngga pernah ikut rapat. Di hari H, semuanya kerja. Bayangin aja, jumlah pasien gigi dalam 1 hari itu (dari jam 8 sampai setengah 4 sore) mencapai 551 orang. Rekor!!! Yang kita kira awalnya warga ngga terlalu interest sama acara ini ternyata malah diluar ekspektasi. Ngga ada tuh warga yang takut mau dicabut gigi atau ketemu dokter gigi. Makanya begitu pulang operator sama asisten langsung encok pinggang mengahadapi pasien yang seabrek abrek, hahaha.
jadi asisten ngga kalah capek sama operator. semangat terooos!
Alhamdulillah, niat baik untuk orang banyak yang kita bawa disambut dengan baik juga. Meskipun capek, tapi rasanya semua terbayar saat melihat warga tertawa bahagia, saat melihat bagaimana kompaknya kita seangkatan yang orangnya ngga sedikit. Sebuah pengabdian kecil di masyarakat, dan saya banyak belajar dari hal tersebut. Belajar mensyukuri keadaan saya sekarang, belajar berempati, belajar berbagi, belajar bekerjasama dan masih banyak lagi. Mudah mudahan bakti dan pengabdian kita tidak hanya sampai disini saja teman teman. Ini awal pengabdian dan teruskanlah pengabdian pengabdian selanjutnya..
Bazaar baju murah diserbuuu
riweuh dimana mana
Liat antusias anak anak ini rasanya capek hilang loh, beneran :')
foto bareng panitia dan pengurus panti setelah acara selesai
note:
Alhamdulillah tulisan liputan tentang Baksos ini juga dipublish di majalah Caninus PSMKGI edisi Juni 2013. Yang mau baca silahkan disini: http://issuu.com/komisi_d_psmkgi/docs/caninus_2nd_ed_june_2013



















