Senin, 03 Juni 2013

Aku bernama Rindu

Aku bernama Rindu. Yang hadir di sepertiga malam saat kamu menitikkan airmata diatas sajadah. Yang hadir saat kamu memandangi pigura berisi gambar ibu dan ayahmu. Yang hadir saat kamu duduk bersimpuh di hadapan makam orang yang kamu cinta. Yang hadir saat kamu merasa ingin memeluk seseorang yang sudah lama tak dijumpai. Yang hadir saat kamu menyaksikan anak anak sekolah berkumpul dan bersenda gurau dengan sahabat sahabatnya. Yang hadir saat sudah beberapa tahun kamu tak pulang kerumah.
Kehadiranku, pernahkah kamu berharap kehadiranku? Kebanyakan tidak, karena saat aku hadir aku selalu membuat hatimu pilu. Hanya yang perlu diingat, seberapapun keras usahamu untuk menghalangi aku datang, aku tetap akan datang. Semakin menghalangiku, kamu akan semakin pilu.
Bukan, aku bukan bermaksud jahat membuat pilu. Aku justru hanya ingin sedikit melembutkan hatimu. Tidak peduli kamu seorang dokter, kamu seorang preman, artis, ustadz, anak muda, orangtua, miskin atau kaya, aku tetap akan hadir. Aku, ntah kenapa selalu dikaitkan dengan cinta. Cinta seorang ibu. Cinta Seorang ayah. Cinta seorang kekasih. Cinta seorang adik atau kakak. Bahkan cinta seorang sahabat. Tanpa cinta, mungkin orang tidak terlalu menyadari kehadiranku. Hahaha.
Aku bernama Rindu, hadir setelah detik ini kamu membayangkan kisah di masa lalumu. Nikmatilah kehadiranku, agar kau merasa hidup. Karena aku hanya tidak akan singgah pada orang yang mati :)

0 komentar:

Posting Komentar

 

This Template Was Found On Elfrida Chania's Blog