Jumat, 14 Juni 2013

Saat mereka yang 'Tak Terduga' membaca..

Kamu, pernah ngga menulis yang hanya sekedar menulis tanpa berharap ingin dibaca seseorang? Kamu, pernah ngga menulis hanya sekedar menulis untuk kelegaan pribadi semata? Saya sering. Seperti tulisan tulisan saya di blog ini, yang sudah saya niatkan dari awal hanya sebagai sarana meluapkan emosi dan perasaan semata. Seperti menulis diary. Kata - kata yang keluar di pikiran sudah tertampung banyak dan butuh tempat untuk dialirkan. Disini, di blog ini untuk saya.

Saya nggak pernah berpikir siapa nantinya yang akan membaca, siapa nantinya yang akan merespon. Toh mereka membaca pun saya tidak dirugikan tidak juga diuntungkan. Walau kadang dari beberapa tulisan banyak hal yang memalukan, toh bukan tujuan saya untuk memalukan diri sendiri atau melihat diri sendiri tampak bodoh. Sekali lagi hanya sekedar luapan.

Tapi bagaimana jadinya kalau tulisanmu dibaca oleh seseorang yang kamu rasa istimewa? Bahagia? Atau malu? Atau apa? Sulit dideskripsikan mungkin iya, karena saya merasakannya. Saat tulisan yang tidak saya maksudkan untuk ditujukan ke siapapun ini ternyata dibaca oleh orang spesial yang tidak terduga sebelumnya, saya tidak dapat berkata apa - apa.

Tau siapa orangnya? Bapak saya :) Tidak pernah terlintas sedikitpun di benak saya bahwa bapak saya akan membaca tulisan di blog saya. Bukan karena beliau orang yang tidak peduli. Tapi lebih karena keadaan yang saya rasa tidak memungkinkan. Tembok yang menghalangi dan membatasi antara saya dan beliau saya rasa cukup tinggi, sehingga mustahil bagi saya bahwa beliau dapat mengamati saya melalui tulisan di blog ini. Ternyata saya lupa. Masih ada satu sosok yang tak kalah pedulinya, Ibu. Ibu lah yang membuat tembok tinggi itu terlihat seperti tembok elastis yang bisa ditembus siapa saja.

Berawal ketika saya membuat tulisan tentang ulang tahun adik saya, yang sengaja saya minta dia untuk membaca. Yaah itung itung karna belum bisa ngasih kado ya ngasih ucapan dulu, lewat blog. Hehehe. Ternyata yang baca bukan hanya adik saya saja, tapi ibu juga. Dan yang dibaca bukan hanya tulisan tentang ulang tahun saja, tapi semua tulisan di blog ini. Oke, seperti kecolongan. Hahaha. But, actually it makes me proud and happy when my mom said "Bagus, ibu terharu" :')) Oh god, saya lebih terharu!! Sangat terharu saat saya yang tanpa berniat apapun menulis dan bisa membuat ibu saya terharu.

Belum selesai sampai disitu ternyata saat sore tadi bapak nelfon dan bilang bangga dengan tulisan saya dan pemikiran saya yang sudah semakin dewasa. Iya, yang terjadi adalah ibu mencetak tulisan saya di blog ini dan ditunjukkan ke bapak. How nice! Hal yang saya katakan dari awal tidak pernah terlintas di benak saya. Tulisan saya dibaca ibu adalah hal yang sangat mengharukan, tetapi ternyata saat tulisan itu dibaca bapak lebih mengharukan dan teramat mengharukan.

Mungkin memang bukan tulisan 'wah' yang patut dibanggakan. Mungkin memang bukan tulisan 'wah' yang banyak membuat orang berkomentar. Mungkin memang bukan tulisan 'wah' yang bisa menggemparkan dunia. Mungkin memang bukan tulisan 'wah' yang terbitnya ditunggu tunggu jutaan orang. Tapi tulisan ini jadi sangat wah saat dibaca oleh orang spesial yang sangat tidak terduga: Ibu dan Bapak.

Walau hanya tulisan ecek ecek, yang menurut orang lebih ke curhatan pasaran, yang tidak sebanding dengan tulisan tulisan karya sastrawan sekelas Andrea Hirata, Dewi 'dee' Lestari, atau penulis lainnya, tapi saat tulisan saya bisa dibaca dan membuat orangtua bangga saya merasa menjadi sayalah penulis terbaik yang telah digariskan Tuhan untuk mereka.
Mereka luarbiasa :)

0 komentar:

Posting Komentar

 

This Template Was Found On Elfrida Chania's Blog