Pernah denger kata materialistis? Apa yang ada di benak kamu saat denger kata materialistis? Hmmm. Pasti cewek glamour yang selalu kalap mata minta beliin ini itu sama cowoknya? Atau yang ada di otaknya selalu isinya uang, uang, dan uang? Yang saya tahu materialistis itu konotasinya negatif. Jadi gimana kalau kamu dicap materialistis?
Oke, sebelum ngecap materialistis ke seseorang seharusnya kita liat latar belakangnya dulu. Latar belakang kenapa sampe kita ngecap seseorang materialistis. Apa karena seseorang itu kerjaannya cuma minta hadiah ke kamu terus kamu jadi ngecap materialistis? Iya kalo kamu ngasih hadiah trus, kalau ngga pernah dikasih hadiahnya apa kamu masih bisa bilang dia materialistis sementara kenyataannya kamu ngga pernah dirugikan secara materiil apapun dari dia.
Atauuuu apa karena seseorang selalu melakukan segala sesuatu atas dasar uang? Ngga bisa dipungkiri dan ngga munafik, untuk bisa bertahan hidup semua orang butuh uang. Kalau ngga karena uang, pengangguran ngga bakal stres keliling cari kerja dari satu tempat ke tempat lain. Emangnya ada orang yang mau kerja tapi ngga minta digaji? Ada sih, 1 diantara 1000. Dan meskipun ngga digaji di satu tempat dia bakal tetep cari uang di tempat lain. Ya intinya sama aja kan?
Kalau materialistis diartikan untuk orang yang selalu mementingkan uang, apakah koruptor bisa dibilang materialistis? Mereka kerja, sudah digaji, masih nyari uang juga dengan cara ngga halal buat kepentingan pribadi pula. Bukannya jadi over materialistis kalau gitu? Berarti derajat cewe matre hampir sama dengen koruptor dari segi materialistis nya?
Orang yang belum butuh kerja mungkin bisa mudah menilai orang dengan kata materialistis. Tapi saat butuh kerja, bisa ngga kamu bertahan dengan mindset 'materialistis' tadi untuk memenuhi kebutuhan kamu? Orang orang dijalanan rela mengamen, kerja banting tulang, mandi keringat, nyari uang bukan karena mereka materialistis, tapi karena mereka butuh. Dan orang lain ngga bisa menilai seberapa butuh kamu untuk bekerja atau lain sebagainya. Lihatlah konteksnya, seseorang butuh uang untuk membantu orang lain bukan berarti dia materialistis. Bukan!
Idealis sih idealis, tapi ngga bisa dengan sifat idealis jadi gampang menghakimi orang. Setiap orang mempunyai kebutuhan yang berbeda, jangan disamaratakan. Kalau dewasa, kita bisa melihat segala hal dari sisi positif terlebih dahulu.
Rabu, 29 Mei 2013
Senin, 27 Mei 2013
wajah pemuda Indonesia??
Saya bukan orang
yang mengerti politik. Saya juga bukan aktivis. Tapi saya prihatin dengan nasib
generasi muda bangsa yang menamai diri mereka seorang aktivis. Terkadang mereka
terlalu berfikir sempit.
Iya, tiba tiba saya teringat kembali pernah menyaksikan berita sekelompok aktivis melakukan aksi kubur diri menuntut presiden turun karna mereka menganggap presiden gagal dalam bekerja. Jika kegagalan presiden membuat mereka berniat menyakiti diri sendiri seperti itu, tidak bisa dibayangkan jika nanti mereka menjadi presiden dan mendapat tekanan rakyat mereka sendiri maka kurang dari 10 detik mereka melakukan aksi bunuh diri. Miris.
Waktu yang seharusnya mereka mafaatkan untuk memikirkan siapa pengganti yang menurut mereka lebih baik atau bahkan mempersiapkan diri mereka untuk menjadi calon pemimpin masa datang yang lebih baik justru dimanfaatkan untuk hal hal tidak berguna yang ujung ujungnya malah menyakiti diri sendiri. Apakah seperti itu wajah aktivis di Indonesia? Apakah kinerja pemerintah yang buruk harus diikuti dengan pemikiran para aktivisnya yang juga buruk? Kapan majunya Indonesia? Alangkah akan jauh lebih bermanfaat jika mereka memanfaatkan kesempatan untuk berpikir apa yang bisa mereka berikan untuk kemajuan bangsa dibandingkan memikirkan bagaimana caranya mengusir presiden dari tahta. Jika yang bisa mereka berikan untuk negara tercinta adalah sebuah kepemimpinan yang lebih baik justru bagus bukan?
Generasi penerus akan menjadi pemimpin yang baik disaat mereka berani mengkritik dan berani juga dikritik. Yang ingin ditanyakan sekarang, sudah siapkah mereka yang menamai aktivis pemerhati bangsa Indonesia untuk maju memimpin dan menghadapi segala bentuk pro kontra rakyat dibawahnya? Atau mereka hanya siap dengan mental seorang pengkritik dari dulu, sekarang dan bahkan nanti?
Iya, tiba tiba saya teringat kembali pernah menyaksikan berita sekelompok aktivis melakukan aksi kubur diri menuntut presiden turun karna mereka menganggap presiden gagal dalam bekerja. Jika kegagalan presiden membuat mereka berniat menyakiti diri sendiri seperti itu, tidak bisa dibayangkan jika nanti mereka menjadi presiden dan mendapat tekanan rakyat mereka sendiri maka kurang dari 10 detik mereka melakukan aksi bunuh diri. Miris.
Waktu yang seharusnya mereka mafaatkan untuk memikirkan siapa pengganti yang menurut mereka lebih baik atau bahkan mempersiapkan diri mereka untuk menjadi calon pemimpin masa datang yang lebih baik justru dimanfaatkan untuk hal hal tidak berguna yang ujung ujungnya malah menyakiti diri sendiri. Apakah seperti itu wajah aktivis di Indonesia? Apakah kinerja pemerintah yang buruk harus diikuti dengan pemikiran para aktivisnya yang juga buruk? Kapan majunya Indonesia? Alangkah akan jauh lebih bermanfaat jika mereka memanfaatkan kesempatan untuk berpikir apa yang bisa mereka berikan untuk kemajuan bangsa dibandingkan memikirkan bagaimana caranya mengusir presiden dari tahta. Jika yang bisa mereka berikan untuk negara tercinta adalah sebuah kepemimpinan yang lebih baik justru bagus bukan?
Generasi penerus akan menjadi pemimpin yang baik disaat mereka berani mengkritik dan berani juga dikritik. Yang ingin ditanyakan sekarang, sudah siapkah mereka yang menamai aktivis pemerhati bangsa Indonesia untuk maju memimpin dan menghadapi segala bentuk pro kontra rakyat dibawahnya? Atau mereka hanya siap dengan mental seorang pengkritik dari dulu, sekarang dan bahkan nanti?
Bukan merasa saya sudah jadi orang paling benar, tapi sekedar mengingatkan untuk selalu bercermin. Kebanyakan anak muda lupa bercermin ketika dia telah melihat sisi buruk seseorang. Saya pun begitu. Menghakimi orang lain atas dasar pemikiran kita yang menganggap orang lain salah. Tapi tidak ada salahnya untuk slalu dan slalu mengingatkan. Toh manusia lupa itu wajar. Asal jangan sengaja dibiarkan untuk terus lupa. Lupa bercermin, mengkoreksi diri sendiri sebelum mengkoreksi orang lain. Sesungguhnya kita semua luar biasa!
Jumat, 24 Mei 2013
I love them!!!
tertanggal, 9 Mei 2013 (sudah lewat 1 bulan dari hari ulang tahun yang sebenarnya)

saat bocah 20 tahun berdua ini tiba tiba nongol di karaokean
dan nyanyi 'happy birthday'
dan nyanyi 'happy birthday'
ini nih 3 penjahat yang bersekongkol bikin surprise yang telat
party berlanjuuuuuut....
quality time with my bestfriends
hasilnya ternyata perut karet semuaaaa ( ^ω^)
but I love them so muchhhhh!!!
I love Riska, Awie, Ojik
Kamis, 23 Mei 2013
TUNANGAN? Hmmmm..
Saya lahir tahun 1992, sekarang umur 21 tahun. Udah cukup umur untuk familiar dengan kata 'tunangan'. Familiar bukan berarti jadi biasa aja setiap denger kata tunangan. Karna saya justru sebaliknya, kadang kadang agak terlalu sensitif dengan kata ini. Wajarlah perempuan. Sebenernya kata apapun itu bisa membuat perempuan jadi over sensitif kalau ngga diucapkan di moment yang pas.
Jadiiiii, lingkungan teman - teman saya sedang marak dengan kata tunangan. Karena apa? Karena banyak teman - teman saya yang sudah dalam rencana akan tunangan dalam waktu dekat dekat ini. Oh great news ya. Ini kan berita bahagia. Tapi kadang - kadang berita bahagia kayak gini bikin mupeng abis abisan loh, kayak saya. Tiap ngobrol sama temen - temen pasti sering banget ngomong si ini mau tunangan loh, si itu mau tunangan, kemarin si anu ulang tahun hadiah dari pacarnya tunangan, bla bla bla. Sampe tiba ke pertanyaan yang agak sensitif baru adrenalin saya meningkat, "kamu kapan mau tunangan gih? kan udah pacaran lama." JLEB. Ini nih yang ngga disuka dari obrolan ringan ala cewe cewe. Kepo, teteup.
Ngga ada yang salah dari pertanyaan itu, mengingat saya sama pacar udah pacaran 4 tahun lebih dari kelas 2 SMA dan sekarang saya udah jadi mahasiswa menuju semester akhir. Tapiiii masalahnya jangankan buat tunangan, rencana aja belom. Ngga tau ya, tiap mau mulai bahas masalah ini sama pacar pasti pacar langsung mengalihkan topik pembicaraan. Kalau ngga ya jawab "secepetnya sayang". Bukan jawaban yang diharapkan oleh seorang perempuan yang mupeng sama temen temennya yang udah berencana untuk menikah. Jujur sih, pengennya langsung dijawab "Besok aku kerumahmu, kita tunangan" hahaha ^_^
Rasanya ngga rela aja ada temen yang baru pacaran tau tau besoknya tunangan, ada temen yang belom pengen nikah cepet cepet ngga taunya pacarnya langsung pengen ngelamar aja, ada temen yang belum pernah pacaran tau tau sekalinya dapet pacar langsung nyebarin undangan nikah, ada juga ini adik kelas malah yang tunangan dan nikah duluan. Kok bisaaaa saya ditikung adik kelas yang umurnya lebih muda dari saya untuk tunangan duluan. Nah saya? Udah lama lama pacaran, udah sering berantem ini itu, udah putus nyambung sampe berapa kali juga, udah saling deket sama keluarga pasangan juga belom ada ngomong ngomong ke arah situ. Apalagi pacar, kayaknya tunangan itu masih di awang awang. "Aku pengen lanjutin sekolah lagi sayang, trus pengen kerja dulu." Oh pliiis itu berapa tahun lagi ya? Yang masih jadi target saya abis sumpah dokter ya nikah. Oke boleh ditawar lah nikahnya paling lama 4 tahun lagi, paling lama loh.
Hmmmm, sebenernya tunangan itu penting ngga sih? Esensinya tunangan itu apa? Kenapa begitu hebatnya pengaruh tunangan membuat saya dan gadis gadis lain yang mupeng jadi galau?`Jomblo atau ngga jomblo kalau denger kata tunangan di umur umur yang rentan seperti sekarang ini pasti rasanya gemes pengen garuk garuk tembok. Tanpa berpikir panjang kalau ditanyain masalah tunangan pasti jawabannya cuma satu: Pengeeeeeeeeennnn. Dan memang kan kata tunangan itu bisa jadi kata yang sensitif diucapkan untuk perempuan yang bercita cita nikah muda tapiiiii terhalang cita cita pacar yang ngga kepengen nikah muda.
Oh dunia.
Jadiiiii, lingkungan teman - teman saya sedang marak dengan kata tunangan. Karena apa? Karena banyak teman - teman saya yang sudah dalam rencana akan tunangan dalam waktu dekat dekat ini. Oh great news ya. Ini kan berita bahagia. Tapi kadang - kadang berita bahagia kayak gini bikin mupeng abis abisan loh, kayak saya. Tiap ngobrol sama temen - temen pasti sering banget ngomong si ini mau tunangan loh, si itu mau tunangan, kemarin si anu ulang tahun hadiah dari pacarnya tunangan, bla bla bla. Sampe tiba ke pertanyaan yang agak sensitif baru adrenalin saya meningkat, "kamu kapan mau tunangan gih? kan udah pacaran lama." JLEB. Ini nih yang ngga disuka dari obrolan ringan ala cewe cewe. Kepo, teteup.
Rasanya ngga rela aja ada temen yang baru pacaran tau tau besoknya tunangan, ada temen yang belom pengen nikah cepet cepet ngga taunya pacarnya langsung pengen ngelamar aja, ada temen yang belum pernah pacaran tau tau sekalinya dapet pacar langsung nyebarin undangan nikah, ada juga ini adik kelas malah yang tunangan dan nikah duluan. Kok bisaaaa saya ditikung adik kelas yang umurnya lebih muda dari saya untuk tunangan duluan. Nah saya? Udah lama lama pacaran, udah sering berantem ini itu, udah putus nyambung sampe berapa kali juga, udah saling deket sama keluarga pasangan juga belom ada ngomong ngomong ke arah situ. Apalagi pacar, kayaknya tunangan itu masih di awang awang. "Aku pengen lanjutin sekolah lagi sayang, trus pengen kerja dulu." Oh pliiis itu berapa tahun lagi ya? Yang masih jadi target saya abis sumpah dokter ya nikah. Oke boleh ditawar lah nikahnya paling lama 4 tahun lagi, paling lama loh.
Hmmmm, sebenernya tunangan itu penting ngga sih? Esensinya tunangan itu apa? Kenapa begitu hebatnya pengaruh tunangan membuat saya dan gadis gadis lain yang mupeng jadi galau?`Jomblo atau ngga jomblo kalau denger kata tunangan di umur umur yang rentan seperti sekarang ini pasti rasanya gemes pengen garuk garuk tembok. Tanpa berpikir panjang kalau ditanyain masalah tunangan pasti jawabannya cuma satu: Pengeeeeeeeeennnn. Dan memang kan kata tunangan itu bisa jadi kata yang sensitif diucapkan untuk perempuan yang bercita cita nikah muda tapiiiii terhalang cita cita pacar yang ngga kepengen nikah muda.
Oh dunia.
Rabu, 08 Mei 2013
sensasi sidang proposal
Sidang KTI selesaaaaaaiiii...
(KTI: Karya Tulis Ilmiah, setara skripsi S1. Istilah KTI itu untuk jurusan kedokteran)
(KTI: Karya Tulis Ilmiah, setara skripsi S1. Istilah KTI itu untuk jurusan kedokteran)
Alhamdulillah satu
tahap lagi sudah dilewati, tandanya semakin dekat dengan tujuan perjuangan
selama ini di Jogja. Rasanyaaa? Wah ga bisa diungkapkan. Seneng iya, bingung
iya.
Seneng akhirnya
puncak stres sebulan trakhir ini sedikit banyak sudah terbayar. Capek pikiran
hati dan badan bisa sedikit reda. Bingung karena
artinya saya harus mulai bikin strategi baru untuk menjalankan penelitiannya. Semangat karena
saya baru benar benar merasa menjadi mahasiswa tingkat akhir setelah melewati
sidang proposal ini dan mulai menyusun KTI. Setahun lagi lulus broooo (Aminn).
"teman setia yang sudah nemenin revisi tanpa akhir semenjak dua bulan lalu"
Perasaan baru aja
kemarin ditemenin abang sepupu ngurus pendaftaran, ikut tes, ngurus
administrasi ini itu buat masuk kuliah. Sekarang udah nyusun KTI aja. Tapi itu
satu hal yang harus disyukuri, waktu berjalan cepat kalau kita memang
menikmatinya.
"ini hasilnyaaa. TADAAAAAAAA....."
Pagi tadi sidang dimulai jam setengah sepuluh di AMC ( Asri Medical Center) lantai 3 ruang tutorial 4. Dengan penguji drg N** dan drg S***** yang terkenal cukup killer, dari pagi perut sengaja ga diisi biar ngga mules pas sidangnya. Ngga taunya apa, makan ngga makan perut tetep aja mules. Dulu waktu UN SMA kayaknya ngga pernah tuh sampe mules segininya. Ini berasa mau masuk ke kandang macan aja. Nunggu sudah beberapa lama akhirnya kita disuruh masuk ke ruangan, dan ternyataaa saya dapet giliran ketiga untuk presentasi proposal. Oke gapapa lah ya dapet urutan di tengah tengah, mikirnya bisa lihat orang pertama dan kedua dulu tampil. Ngga taunyaaa sidangnya tertutup, jadi sekalipun dokter pembimbing sama kita tetep ngga boleh liat yang lain sidang. Alhasil nunggulah kita diluar ruangan dengan perasaan yang makin campur aduk.
Oya, ada satu lagi yang bikin panik bukan kepalang. Saat kita nyiapin presentasi nya ternyata komputer ruangan ada virus, dan hilanglah semua data yang ada di flashdisk termasuk data powerpoint buat presentasi. Panik dong, gawat kalau file nya ga ada. Jadi kita ngotak ngatik flashdisk nya dulu sampe bener baru sidangnya mulai. Hmmm, wasting time banget.
Oya, ada satu lagi yang bikin panik bukan kepalang. Saat kita nyiapin presentasi nya ternyata komputer ruangan ada virus, dan hilanglah semua data yang ada di flashdisk termasuk data powerpoint buat presentasi. Panik dong, gawat kalau file nya ga ada. Jadi kita ngotak ngatik flashdisk nya dulu sampe bener baru sidangnya mulai. Hmmm, wasting time banget.
Singkat kata begitu presenter pertama selesai dan keluar ruangan dia cerita kalau di dalem ruangan dia juga diserang sama dokter pembimbing kita. Oke, saya mulai lemas. Tapi siap ngga siap harus tetep jalan masuk ke dalam ruangan. Akhirnya tiba giliran saya masuk, dengan senyum yang dibikin setenang mungkin (padahal dagdigdug ngga karuan) saya mulai mempresentasikan. Selesai presentasi mulai deh dikritik dulu awalnya. Dari judul yang katanya masih kurang spesifik ke jenis bakterinya sampe penulisan di proposalnya yang ngga sesuai SPOK dan ngga termasuk kata baku. Masih lanjut lagi setelah kritikan, pertanyaan pertanyaan yang selalu dimulai dengan kata 'kenapa' dan 'tolong jelaskan' pun meluncur bebas. Kenapa wanita menstruasi tidak dimasukkan ke kriteria eksklusi? Kenapa penyakit sistemik tidak kamu cantumkan disini? Kenapa penelitian ini kamu ngga pake kelompok control? Kenapa kamu memilih desain penelitian seperti ini? Coba tolong jelaskan ini itu dan bla bla blaa.... Ngga bisa jawab? Kasih senyum manis aja :))))))
45 menit pun berlalu, tibalah waktunya untuk menyudahi "sidang" ini. Saya keluar ruangan dengan senyum legaaa. Legaaaa, akhirnyaaaaaaa.Walaupun selesai sidang ngga berarti selesai perkara (masih harus bertemu revisi revisi dan revisi lagi), tapi senggaknya sudah lumayan lega. Satu kerjaan udah beres lah ya, satu blok sudah dilewati dan siap untuk meluncur ke blok blok selanjutnya yang ngga kalah 'menantang'. Hehehe.
Jangan pernah pesimis kalau belum pernah mencoba. Yang akan menghambat jalanmu bukan karena orang - orang yang kamu anggap buruk, tapi justru pikiran burukmu itu. Semangatttt!!!
Minggu, 05 Mei 2013
makalah ibu :'(
Hmm. Sudah bisa dibilang lewat tengah malam disaat saya menulis ini.
Jadi ceritanya, ibu saya (kebetulan masih LDR, saya di Jogja, ibu di Bangka) sekarang lagi Diklat untuk Widyaiswara Prop. Babel selama sebulan lebih. Udah mulai dari pertengahan April kemarin tuh, dan masih terus lanjut sampe tgl 20 nanti. Senin sampe Sabtu dari pagi sampe sore (bahkan kadang sampe malem) full kegiatan di asrama. Rumah ngga keurus dong, soalnya pulang pulang udah capek. Blom blom kalau ada tugas, ngalah ngalahin anaknya sibuk di depan laptop.
Nah gitu juga yang terjadi di malem ini. Tadi jam 7an ibu sms, biasalah yaa nanyain lagi apa, udah makan belom, dan sms sms perhatian sehari hari ala ibu dan anak. Trus ibu bilang, ibu lagi dapet tugas nyusun makalah ni min 10 halaman dikumpulnya besok. Wow kayak anak SMA dapet PR. Sebagai anak yang baik, saya bantuin dong nyari bahan. Searching - searching jurnal, kirim ke email, bantu resume juga. Sampe jam 12 malem tadi masih contact tuh, ibu bilang mau begadang sampe tugasnya kelar. Trus saya diminta bantuan buat bikin kesimpulannya, sampe telfon telfonan lama. Mikir lagi nih buat nulis kesimpulannya, padahal isinya yang ditulis ibu aja ngga tau.
Baru 5 menit mikir, ibu nelfon lagi. Dengan panik tiba tiba ibu teriak ditelfon, "teeeeeh, file-nya ilaaaang. ms. word nya ga sengaja ketutup dan belom ibu saveeeeee!!" OH MY GOD. Tiba tiba aja saya lemes, padahal bukan tugas saya. Nyoba tenang dong bilang coba dicari lagi, dicari lagi. Klik. Telfon dimatiin gitu aja. 5 menit dari situ nelfon lagi. "teeeeeh, ga adaaaaaa." Suaranya udah kayak orang mau nangis tuh, saya panik lah. Bingung kan mau ngomong apa. Mana posisi jauh lagi, ga bisa ngubek ngubek laptopnya. Ngga tau keadaan laptopnya kayak gimana. Keep calm, saya nanya "kok tadi bisa ketutup sih? kenapa ga disave dari awal?" dijawab "bla bla bla blaa.." intinya tadi tiba tiba ms.word ngehang dan ga mau diapa apain, begitu diklik tanda silang di pojok kanan atas tiba tiba langsung nutup aja gitu dan file yang udah diketik hampir jadi berhalaman halaman tadi lenyap seketika. Oh god.
Bingung sumpah. Adek udah tidur, mau nyuruh abang sepupu yang tukang otak atik komputer datang tapi udah tengah malem. Akhirnya saya cuma bisa bilang gini "yaudah tidur aja dulu, masalah file yang ilang biar besok aja diurus. mudah mudahan dikasih keringanan sama yang ngasih tugas, atau mungkin dikasih keajaiban sama Yang diAtas." what?? saya berasa ngomong ke sesama temen mahasiswa yang lagi galau akademik. Ngga tau lah apa itu bisa dikatakan solusi atau apa, karena saya juga bingung.
Sampe akhirnya ibu saya memang memutuskan untuk tidur dan memasrahkan tugas tadi ngga tau sama siapa. Intinya pasrah aja. Yakaliiii masa orangtua umur 48thn disuruh begadang buat garap tugas, mana kemarin abis sakit belum sembuh bener. Ya ampuuuun, ibuuuuu.
Satu hal sih yang mau saya sampaikan dari cerita ini, kalau lagi ngerjain tugas yang banyak ngetiknya atau revisinya, jangan lupa untuk cepet nge-save. Kalau perlu malah setiap berapa baris ngetik, langsung save. Ngga susah kok, tinggal tekan tmbol Ctrl+S nya aja. Dari beberapa pengalaman saya juga waktu ngerjain tugas ataupun revisi proposal KTI, sering banget lupa ngesave itu bisa berakibat fatal.
Jadi ceritanya, ibu saya (kebetulan masih LDR, saya di Jogja, ibu di Bangka) sekarang lagi Diklat untuk Widyaiswara Prop. Babel selama sebulan lebih. Udah mulai dari pertengahan April kemarin tuh, dan masih terus lanjut sampe tgl 20 nanti. Senin sampe Sabtu dari pagi sampe sore (bahkan kadang sampe malem) full kegiatan di asrama. Rumah ngga keurus dong, soalnya pulang pulang udah capek. Blom blom kalau ada tugas, ngalah ngalahin anaknya sibuk di depan laptop.
Nah gitu juga yang terjadi di malem ini. Tadi jam 7an ibu sms, biasalah yaa nanyain lagi apa, udah makan belom, dan sms sms perhatian sehari hari ala ibu dan anak. Trus ibu bilang, ibu lagi dapet tugas nyusun makalah ni min 10 halaman dikumpulnya besok. Wow kayak anak SMA dapet PR. Sebagai anak yang baik, saya bantuin dong nyari bahan. Searching - searching jurnal, kirim ke email, bantu resume juga. Sampe jam 12 malem tadi masih contact tuh, ibu bilang mau begadang sampe tugasnya kelar. Trus saya diminta bantuan buat bikin kesimpulannya, sampe telfon telfonan lama. Mikir lagi nih buat nulis kesimpulannya, padahal isinya yang ditulis ibu aja ngga tau.
Baru 5 menit mikir, ibu nelfon lagi. Dengan panik tiba tiba ibu teriak ditelfon, "teeeeeh, file-nya ilaaaang. ms. word nya ga sengaja ketutup dan belom ibu saveeeeee!!" OH MY GOD. Tiba tiba aja saya lemes, padahal bukan tugas saya. Nyoba tenang dong bilang coba dicari lagi, dicari lagi. Klik. Telfon dimatiin gitu aja. 5 menit dari situ nelfon lagi. "teeeeeh, ga adaaaaaa." Suaranya udah kayak orang mau nangis tuh, saya panik lah. Bingung kan mau ngomong apa. Mana posisi jauh lagi, ga bisa ngubek ngubek laptopnya. Ngga tau keadaan laptopnya kayak gimana. Keep calm, saya nanya "kok tadi bisa ketutup sih? kenapa ga disave dari awal?" dijawab "bla bla bla blaa.." intinya tadi tiba tiba ms.word ngehang dan ga mau diapa apain, begitu diklik tanda silang di pojok kanan atas tiba tiba langsung nutup aja gitu dan file yang udah diketik hampir jadi berhalaman halaman tadi lenyap seketika. Oh god.
Bingung sumpah. Adek udah tidur, mau nyuruh abang sepupu yang tukang otak atik komputer datang tapi udah tengah malem. Akhirnya saya cuma bisa bilang gini "yaudah tidur aja dulu, masalah file yang ilang biar besok aja diurus. mudah mudahan dikasih keringanan sama yang ngasih tugas, atau mungkin dikasih keajaiban sama Yang diAtas." what?? saya berasa ngomong ke sesama temen mahasiswa yang lagi galau akademik. Ngga tau lah apa itu bisa dikatakan solusi atau apa, karena saya juga bingung.
Sampe akhirnya ibu saya memang memutuskan untuk tidur dan memasrahkan tugas tadi ngga tau sama siapa. Intinya pasrah aja. Yakaliiii masa orangtua umur 48thn disuruh begadang buat garap tugas, mana kemarin abis sakit belum sembuh bener. Ya ampuuuun, ibuuuuu.
Satu hal sih yang mau saya sampaikan dari cerita ini, kalau lagi ngerjain tugas yang banyak ngetiknya atau revisinya, jangan lupa untuk cepet nge-save. Kalau perlu malah setiap berapa baris ngetik, langsung save. Ngga susah kok, tinggal tekan tmbol Ctrl+S nya aja. Dari beberapa pengalaman saya juga waktu ngerjain tugas ataupun revisi proposal KTI, sering banget lupa ngesave itu bisa berakibat fatal.
Kamis, 02 Mei 2013
dan saya menulis lagi..
Berapa tahun ya saya vakum dari dunia blogging, sampe sampe 2 blog yang saya
kelola sebelumnya saya lupa passwordnya semua. Satu blog pribadi dan satu blog
yang saya pegang sama temen SMA gara gara dulu ikutan lomba blogging. Dan
akhirnya diputuskan untuk bikin blog baru lagi yang ini (berasa buka lembaran
hidup baru).
Apa yang beda? Ada beda itu jelas. Dulu saya ngeblog masih jaman SMA, masih yang isinya alay alay-an gaya remaja, bahasa dan pemikirannya juga masih cetek. Sekarang sudah jadi mahasiswa tingkat akhir yang sibuk dengan revisi skripsi, ya walaupun ngga banyak berubah setidaknya ada kemajuan. Mudah mudahan bahasa dan pemikiran saya yang sekarang sudah lebih dewasa dan bermanfaat.
Naah ini blog jadul saya hihihi http://soessamakann.blogspot.com/
Satu satunya alasan kenapa saya memilih untuk aktif ngeblog lagi adalah karena saya butuh tempat untuk ‘memuntahkan isi hati’. Iya, dari dulu sampai sekarang yang ngga berubah dari saya adalah saya masih menjadi orang yang tertutup. Ngga se’tertutup’ yang kalian pikirin sih, yang ngga bisa menerima keberadaan orang lain atau pemikiran orang lain. Nggaaaa. Tertutup versi saya adalah saya agak susah menemukan orang yang bisa dipercaya untuk bercerita. Pastinya bercerita tentang kehidupan pribadi saya. Kalau cerita yang lain sih saya amat sangat open minded.
Nah menulis, itu sudah menjadi kebiasaan kali yaa. Dimana aja saya nulis, dari tulisan pendek, panjang, bahkan sangat panjang pun saya tulis. Tapi itu tadi, ngga semua tulisan juga saya publish. Ada tulisan yang saya tulis hanya sebagai keisengan semata, artinya hanya buat ngisi waktu luang aja. Ada tulisan yang saya tulis sebagai curahan hati saya, ekspresi jiwa, ekspresi dari berbagai emosi. Ada juga tulisan yang saya tulis karena dasar kewajiban, seperti resume jurnal atau skripsi pastinya. Jadi menulis untuk saya ada berbagai macam tujuannya.
Diblog ini, saya ingin menulis atas dasar semuanya. Luapan emosi. Saya sedikit ngga peduli dengan siapa nantinya yang akan mengkonsumsi tulisan saya. Yang saya tahu saya ingin ‘memuntahkan’ isi hati itu disini. Suka atau ngga suka, dibaca atau ngga dibaca, saya ngga peduli. Yang saya tahu, akhirnya saya kembali ke dunia blogging ini. Hahaha ^_^
Apa yang beda? Ada beda itu jelas. Dulu saya ngeblog masih jaman SMA, masih yang isinya alay alay-an gaya remaja, bahasa dan pemikirannya juga masih cetek. Sekarang sudah jadi mahasiswa tingkat akhir yang sibuk dengan revisi skripsi, ya walaupun ngga banyak berubah setidaknya ada kemajuan. Mudah mudahan bahasa dan pemikiran saya yang sekarang sudah lebih dewasa dan bermanfaat.
Naah ini blog jadul saya hihihi http://soessamakann.blogspot.com/
Satu satunya alasan kenapa saya memilih untuk aktif ngeblog lagi adalah karena saya butuh tempat untuk ‘memuntahkan isi hati’. Iya, dari dulu sampai sekarang yang ngga berubah dari saya adalah saya masih menjadi orang yang tertutup. Ngga se’tertutup’ yang kalian pikirin sih, yang ngga bisa menerima keberadaan orang lain atau pemikiran orang lain. Nggaaaa. Tertutup versi saya adalah saya agak susah menemukan orang yang bisa dipercaya untuk bercerita. Pastinya bercerita tentang kehidupan pribadi saya. Kalau cerita yang lain sih saya amat sangat open minded.
Nah menulis, itu sudah menjadi kebiasaan kali yaa. Dimana aja saya nulis, dari tulisan pendek, panjang, bahkan sangat panjang pun saya tulis. Tapi itu tadi, ngga semua tulisan juga saya publish. Ada tulisan yang saya tulis hanya sebagai keisengan semata, artinya hanya buat ngisi waktu luang aja. Ada tulisan yang saya tulis sebagai curahan hati saya, ekspresi jiwa, ekspresi dari berbagai emosi. Ada juga tulisan yang saya tulis karena dasar kewajiban, seperti resume jurnal atau skripsi pastinya. Jadi menulis untuk saya ada berbagai macam tujuannya.
Diblog ini, saya ingin menulis atas dasar semuanya. Luapan emosi. Saya sedikit ngga peduli dengan siapa nantinya yang akan mengkonsumsi tulisan saya. Yang saya tahu saya ingin ‘memuntahkan’ isi hati itu disini. Suka atau ngga suka, dibaca atau ngga dibaca, saya ngga peduli. Yang saya tahu, akhirnya saya kembali ke dunia blogging ini. Hahaha ^_^
Langganan:
Komentar (Atom)









