(KTI: Karya Tulis Ilmiah, setara skripsi S1. Istilah KTI itu untuk jurusan kedokteran)
Alhamdulillah satu
tahap lagi sudah dilewati, tandanya semakin dekat dengan tujuan perjuangan
selama ini di Jogja. Rasanyaaa? Wah ga bisa diungkapkan. Seneng iya, bingung
iya.
Seneng akhirnya
puncak stres sebulan trakhir ini sedikit banyak sudah terbayar. Capek pikiran
hati dan badan bisa sedikit reda. Bingung karena
artinya saya harus mulai bikin strategi baru untuk menjalankan penelitiannya. Semangat karena
saya baru benar benar merasa menjadi mahasiswa tingkat akhir setelah melewati
sidang proposal ini dan mulai menyusun KTI. Setahun lagi lulus broooo (Aminn).
"teman setia yang sudah nemenin revisi tanpa akhir semenjak dua bulan lalu"
Perasaan baru aja
kemarin ditemenin abang sepupu ngurus pendaftaran, ikut tes, ngurus
administrasi ini itu buat masuk kuliah. Sekarang udah nyusun KTI aja. Tapi itu
satu hal yang harus disyukuri, waktu berjalan cepat kalau kita memang
menikmatinya.
"ini hasilnyaaa. TADAAAAAAAA....."
Pagi tadi sidang dimulai jam setengah sepuluh di AMC ( Asri Medical Center) lantai 3 ruang tutorial 4. Dengan penguji drg N** dan drg S***** yang terkenal cukup killer, dari pagi perut sengaja ga diisi biar ngga mules pas sidangnya. Ngga taunya apa, makan ngga makan perut tetep aja mules. Dulu waktu UN SMA kayaknya ngga pernah tuh sampe mules segininya. Ini berasa mau masuk ke kandang macan aja. Nunggu sudah beberapa lama akhirnya kita disuruh masuk ke ruangan, dan ternyataaa saya dapet giliran ketiga untuk presentasi proposal. Oke gapapa lah ya dapet urutan di tengah tengah, mikirnya bisa lihat orang pertama dan kedua dulu tampil. Ngga taunyaaa sidangnya tertutup, jadi sekalipun dokter pembimbing sama kita tetep ngga boleh liat yang lain sidang. Alhasil nunggulah kita diluar ruangan dengan perasaan yang makin campur aduk.
Oya, ada satu lagi yang bikin panik bukan kepalang. Saat kita nyiapin presentasi nya ternyata komputer ruangan ada virus, dan hilanglah semua data yang ada di flashdisk termasuk data powerpoint buat presentasi. Panik dong, gawat kalau file nya ga ada. Jadi kita ngotak ngatik flashdisk nya dulu sampe bener baru sidangnya mulai. Hmmm, wasting time banget.
Oya, ada satu lagi yang bikin panik bukan kepalang. Saat kita nyiapin presentasi nya ternyata komputer ruangan ada virus, dan hilanglah semua data yang ada di flashdisk termasuk data powerpoint buat presentasi. Panik dong, gawat kalau file nya ga ada. Jadi kita ngotak ngatik flashdisk nya dulu sampe bener baru sidangnya mulai. Hmmm, wasting time banget.
Singkat kata begitu presenter pertama selesai dan keluar ruangan dia cerita kalau di dalem ruangan dia juga diserang sama dokter pembimbing kita. Oke, saya mulai lemas. Tapi siap ngga siap harus tetep jalan masuk ke dalam ruangan. Akhirnya tiba giliran saya masuk, dengan senyum yang dibikin setenang mungkin (padahal dagdigdug ngga karuan) saya mulai mempresentasikan. Selesai presentasi mulai deh dikritik dulu awalnya. Dari judul yang katanya masih kurang spesifik ke jenis bakterinya sampe penulisan di proposalnya yang ngga sesuai SPOK dan ngga termasuk kata baku. Masih lanjut lagi setelah kritikan, pertanyaan pertanyaan yang selalu dimulai dengan kata 'kenapa' dan 'tolong jelaskan' pun meluncur bebas. Kenapa wanita menstruasi tidak dimasukkan ke kriteria eksklusi? Kenapa penyakit sistemik tidak kamu cantumkan disini? Kenapa penelitian ini kamu ngga pake kelompok control? Kenapa kamu memilih desain penelitian seperti ini? Coba tolong jelaskan ini itu dan bla bla blaa.... Ngga bisa jawab? Kasih senyum manis aja :))))))
45 menit pun berlalu, tibalah waktunya untuk menyudahi "sidang" ini. Saya keluar ruangan dengan senyum legaaa. Legaaaa, akhirnyaaaaaaa.Walaupun selesai sidang ngga berarti selesai perkara (masih harus bertemu revisi revisi dan revisi lagi), tapi senggaknya sudah lumayan lega. Satu kerjaan udah beres lah ya, satu blok sudah dilewati dan siap untuk meluncur ke blok blok selanjutnya yang ngga kalah 'menantang'. Hehehe.
Jangan pernah pesimis kalau belum pernah mencoba. Yang akan menghambat jalanmu bukan karena orang - orang yang kamu anggap buruk, tapi justru pikiran burukmu itu. Semangatttt!!!



0 komentar:
Posting Komentar