Haloooo. Sudah menuju penghujung
April nih.
Ada yang spesial di bulan ini?
Hmmmm, saya rasa tidak ada. Semua berjalan seperti rutinitas hari – hari biasa.
Oh iya! Ada satu! Usia saya sekarang jadi 25 tahun. Dua puluh lima. Seperempat
abad. Tidak bisa dibilang masih muda, tapi saya juga tidak terima kalau dibilang
sudah tua. Hehehe.
Well, saya memaknai usia baru
seperti apa ya. Yang pasti dan utama ya saya bersyukur masih bisa hidup hingga
usia ini, dan dalam keadaan sehat walafiat. Saya juga masih dikelilingi orang –
orang yang menyayangi saya. Oke, saya ceritakan sedikit. Ulang tahun saya
kemarin dirayakan bersama Arin dan Arul (kecepetan satu hari memang), karena
kebetulan saya sedang berada di Jakarta. Itu pun sebenarnya tidak disangka –
sangka sih, karena niat awalnya hanya bertemu mereka untuk melepas rindu dan
ngobrol biasa. Tapi ternyata begitu saya datang, sudah ada kue ulang tahun
kecil lengkap dengan lilin dan kado di meja. Hanya perayaan sederhana, tapi
alhamdulillah saya luar biasa bahagia.
Lainnya? Mungkin sedikit sedih
karena jatah waktu saya untuk hidup berarti semakin berkurang hehe. Saya belum
banyak berbuat baik, belum bisa membahagiakan orangtua, belum banyak berbagi
dengan orang sekitar, jadi ketika saya sadar waktu saya semakin sempit saya
cukup sedih.
Berbicara tentang waktu, mungkin
kemarin – kemarin saya terlalu banyak membuang waktu secara percuma. Saya
terlalu banyak menghabiskan waktu dengan menyendiri berpikir tentang hal yang
tidak pernah ada habisnya. Tidak ada yang saya lakukan selain berpikir
sepanjang waktu, tapi tetap saja tidak ada yang berubah. (Ya iya, saya cuma
berpikir tanpa pernah berbuat sesuatu) Dan waktu terus berjalan.
Suatu hari, setelah mengobrol
panjang lebar tentang Koas dan rencana – rencana setelah lulus dengan Idha, dia
mengatakan, “Gih, kita sudah ngga punya banyak waktu lagi. Jadi jangan buang
waktu secara percuma.” Iya, waktu itu berjalan cepat banget. Dan saya sekarang benar
– benar menyadari waktu saya tidak banyak. Usia saya terus bertambah, usia orang
tua saya juga terus bertambah, tapi saya hanya begitu – begitu saja. Belum ada
kemajuan, belum ada yang bisa dihasilkan. Rasanya seperti jalan di tempat. Dan
itu cukup membebani ternyata.
Saat ini, siapa yang bisa
menjamin bahwa hidup kita masih panjang? Siapa yang bisa menjamin bahwa jodoh
kita besok bukanlah kematian? Siapa yang bisa menjamin kita memiliki hari tua?
Tidak ada. Seberapa banyak sisa waktu yang kita punya, tidak ada yang bisa
memprediksi. Maka yang bisa kita lakukan hanya memanfaatkan waktu saat ini
dengan sebaik – baiknya.
Waktu kita tidak banyak. Saya
tidak pernah tahu rencana saya untuk besok atau lusa dapat terlaksana atau
tidak. Saya tidak pernah tahu apakah saya masih memiliki waktu dan berkesempatan
untuk membahagiakan ibu dan bapak atau tidak. Saya tidak pernah tahu cita –
cita saya untuk bisa memiliki klinik gigi sendiri tercapai atau tidak. Karena
saya tidak tahu apakah sisa waktu yang saya miliki masih panjang atau tidak. Dan
karena itu juga saya beranggapan jika besok tidak lagi ada, maka hal terbaik
yang bisa dilakukan hari ini adalah berbahagia.

0 komentar:
Posting Komentar