Sosial media memang bisa jadi sumber penyakit. Terutama penyakit hati.
Saya berhenti aktif di sosial media. Semua akun sosmed saya deactive. Berbulan panjang saya berusaha tidak membuka facebook, instagram, twitter atau sosial media lainnya.
Saya tak perlu menghiraukan apa yang terjadi di sosial media. Karena tak selamanya yang terekam gambar lalu diabadikan di sosmed adalah kenyataan yang tak terbantahkan. Dan demi satu dua foto atau berita yang tak jelas kejadian sebenarnya, kita harus merelakan hati dan pikiran kita bekerja tidak senormal seharusnya, saya tidak mau lagi terjebak dalam kondisi seperti itu.
Hidup realistis, yang terjadi di dunia maya bukan berarti kenyataan yang harus kita hadapi.
Satu orang bercerita di sosmed dengan tujuan pamer. Satu orang lagi bercerita di sosmed dengan tujuan menarik simpati. Satu orang lainnya bercerita di sosmed dengan tujuan membuat orang lain sakit hati. Satu orang lain lagi bercerita di sosmed dengan tujuan memberi informasi. Satu orang lagi bercerita di sosmed dengan tujuan membangun motivasi. Yang lain lagi bercerita di sosmed sebagai ajang promosi. Tapi tak ada yang benar benar tahu kebenarannya.
Saya pamit, dari sosial media. Saya tidak mau mengorbankan hati dan pikiran saya perlahan menggila. Silaturahmi jadi tak ada artinya ketika ketidakwarasan menghampiri.
Saya pamit. Saya tinggalkan hati hati kotor dan pikiran buruk yang berkubang di dalam dunia maya bersama akun akun yang sudah saya deactive-kan.
Mari memulai hidup yang sebenarnya. Yang merekam segala kejadian di kepala, yang tidak membawa keinginan pamer di setiap kejadian yang diabadikan, yang berharap pujian pada segala yang dikerjakan bahkan sesepele bernafas. Yang memprioritaskan hal pribadi menjadi hal yang perlu diketahui publik.
Saya pamit, keluar dari rutinitas tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar:
Posting Komentar