Sabtu, 14 Januari 2017

Ada Apa Dengan CINTA (jodoh)??

Kali ini saya ingin bercerita sedikit tentang pengalaman saya menonton film. Mmm.. saya hobi menonton film, tapi bukan di bioskop. Hahaha. Saya hanya hobi menonton film di laptop malam hari sebelum tidur. Bukan tanpa alasan. Yang pertama, di daerah saya dulu belum ada bioskop. Jadi kita memang dari masih remaja ngga pernah update film ke bioskop seperti umumnya remaja di kota besar. Yang kedua, karena dari awal saya memang sudah jarang menonton film ke bioskop, begitu merantau di kota besar pun saya ngga begitu tertarik menghabiskan uang untuk membeli tiket bioskop dan snack untuk teman nonton. Yang ketiga, kebetulan pasangan saya (saat itu) juga bukan orang yang suka menonton ke bioskop. Jadi kita ngga pernah punya agenda pacaran ke bioskop.
Oke, itu tadi hanya intermezzo. Kembali ke point awal bahwa saya ingin menceritakan tentang pengalaman saya menonton film. Ada Apa Dengan Cinta? 2 (AADC2). Ah basi. Mungkin sebagian orang akan berpendapat seperti itu. Filmnya sudah lewat satu tahun tayang baru akan dibahas. It’s okay. Setiap orang punya kebebasan berpendapat. Saya juga.
Malam tadi saya menonton AADC2 untuk yang kesekian kalinya. Well, AADC merupakan salah satu film Indonesia favorit saya (mungkin juga favorit semua orang). Kisah Cinta dan Rangga yang membuat naik turun emosi dan persahabatan antara Cinta dan teman – temannya yang begitu dekat dengan kehidupan sehari – hari, saya rasa menjadi daya tarik tersendiri sehingga ketika film ini dibuat sekuel keduanya banyak yang menantikan kelanjutan kisah para tokoh utama. Tidak terkecuali saya. 
Harus saya akui, AADC2 sebenarnya tidak berakhir sesuai dengan ekspektasi saya. Berkaca dari film AADC1, saya kira di AADC2 ceritanya akan lebih menaik turunkan emosi. Tapi, saya berikan dua jempol untuk akting para pemainnya yang wahh, Saya pengagum anda Dian Sastro dan Nicholas Saputra!! Pada AADC2, Rangga dan Cinta dipertemukan lagi dengan membangkitkan emosi lama ketika masih bersama. Meski kondisinya saat itu Cinta sudah akan menikah. Dan film ini berakhir dengan pilihan Cinta yang kembali jatuh ke hati Rangga lalu meninggalkan calon suaminya. Tentu saja sebagai penggemar pasangan Cinta-Rangga saya ingin mereka bisa bersatu kembali. Dan usaha penulis cerita untuk menuruti harapan para penggemar Cinta-Rangga tetap harus dihargai. Namun dengan alur cerita tersebut saya rasa bersatunya Cinta-Rangga terkesan menjadi cerita yang agak dipaksakan. Tapi gapapa lah, semua bisa ditoleransikan selama Cinta dan Rangga bisa bersatu kembali, hehehe.
Oh iya, satu hal. Film ini tetap membuat saya baper (lebih baper dari AADC1 malah), karena lokasi syutingnya di Jogjaaaa. You know? Jogja means “rumah kedua” saya setelah Bangka. How baper I am. Setiap sudut Jogja di film ini membuat saya berkhayal sambil senyum – senyum sendiri; “ini saya dan teman – teman saya”, “aaah ini nih besok kita bisa pacaran ala Cinta-Rangga” atau “Iiiih Rangga tau aja tempat romantis, mau ikut – ikutan kita aja pacaran kesana” (fix, lebai!). Tapi ya gitu lah Gigih, kadang suka ngga sadar umur kalau nonton film romantis begini. Dannn, baper nonton kali ini sedikit beda dari baper sebelum – sebelumnya yang seperti cabe – cabean di atas.

Friendship goals terbaper
Berhubung suasana hati memang sedang galau dan patah hati, menonton AADC2 memberikan semangat tersendiri untuk saya bahwa jodoh itu sudah diatur Allah SWT. Manusia boleh saja berencana, tapi sebaik – baiknya rencana manusia tetap saja yang terbaik adalah rencana Allah SWT. Seperti Cinta dan Rangga yang sudah terpisah 9 tahun lamanya tanpa komunikasi sama sekali, tentu saja atas izin Allah SWT mereka dipertemukan dan dipersatukan lagi. Mungkin orang lain akan bilang, “Ah, namanya juga film. Apa saja bisa terjadi di film. Jangan terlalu diambil hati.” Iya, justru karena hanya sebuah film. Kalau pada sebuah film saja skenario seperti itu bisa dibuat menjadi mungkin, apalagi skenario yang dibuat oleh Allah SWT. Dan saya percaya skenario dari Allah SWT jauh lebih indah daripada skenario yang dibuat manusia di film – film romantis.
Jodoh itu rahasia Allah SWT ternyata
Dunia ini kecil, Indonesia apalagi. Yang besar hanya Allah SWT. Jika jarak Jakarta – NewYork saja terlihat begitu dekat dalam sebuah film, apalagi jarak yang hanya beberapa kilometer saja di mata Allah SWT? Semua serba mungkin jika Allah SWT sudah turun tangan. Maka jangan takut Allah SWT tidak mempertemukan dengan jodohmu di dunia yang begitu kecil ini.
Ahhh, nikmatnya menonton film dapet hikmah seperti ini. Biasanya setelah nonton film romantis langsung galau tiada henti. Semoga seterusnya dalam hal apapun saya selalu bisa melihat sisi positif lebih banyak daripada sisi negatifnya. Semoga.

0 komentar:

Posting Komentar

 

This Template Was Found On Elfrida Chania's Blog