Rabu, 11 Januari 2017

Kesepian, Tangisan dan Tulisan


Ia pulang bersama kesepian.

Menyeruput kopi dan mulai berangan.

Saat yang lain merajut mimpi di pembaringan,

Ia bergulat dengan tangisan.

Menjamah tak melalui tangan.

Mencium lantai beraroma tanah bekas hujan.

Demi menyampaikan beribu harapan.



Kini, kokok ayam memecah kesunyian.

Pagi datang masih bersama kesepian.

Lagi, ia menyeruput kopi dan tak lupa berangan.

Kali ini melalui tulisan.

Melukiskan kata yang ada di pikiran.

Mengalirkannya seiring deras rintik hujan.

Demi memperjuangkan beribu harapan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

This Template Was Found On Elfrida Chania's Blog